Aku sempatkan waktu untuk menyusuri jalan kota ini
untuk dapat mengingat kembali
kenangan-kenangan lama yang pernah kita jalani
mengunjungi tempat-tempat yang pernah kita singgahi
Menciumi aroma-aroma
yang pernah kita hirup bersama
hingga menunggu senja yang pernah kita nikmati
saat masih berdua saling terikat cinta
Kota ini sudah semakin banyak berubah
namun kenangan demi kenangan tak pernah berubah
kehidupan terus berlalu
namun namamu tak lekang oleh waktu
Selalu ada debar yang beresonasi didalam hati
hingga mencipta suatu delusi
ketika saat ku sebut namamu
seolah engkau masih berada di sini
Dengan aroma parfum tubuhmu
yang masih ku peluk erat dalam ingatan
di sudut keramaian kota
sebuah taman kecil jadi saksi bisu
Aku masih ingat bagaimana kita saling melepas rindu
saling sama-sama mengikat janji
memperkuat rasa cinta yang ada
namun pada akhirnya tak mampu kita tepati
Aku tidak pernah sedikitpun menyalahkanmu
hanya saja aku yang tak mampu memperjuangkan
terkadang kita hanya mampu untuk saling mencintai
namun takdir mengharuskan kita untuk merelakan
Rasanya...
aku ingin sekalu berkunjung ke rumahmu
hanya untuk sekedar memastikan
apakah engkau bahagia dengan pilihan orang tuamu
Namun aku tak ingin merusak suasana hatimu
kedatanganku tentunya akan membuatmu semakin merasa bersalah
karena tlah meninggalkanku waktu itu
aku harap dan mungkin kau sudah benar-benar melupakanku
Namun dihatiku namamu akan selalu ada
semua kenangan-kenangan telah memilikimu setiap waktu
dan aku akan selalu menziarahi rindu
di sekujur tubuh waktu hingga menjadi baka
Puisi By: Dian salosa
0 Comments